-->

Tuesday, June 4, 2019

BERSIKAP RENDAH HATI | Yakobus 4:6

BERSIKAP RENDAH HATI
Yakobus 4:6

 
Shalom, banyak ayat dalam Alkitab yang menyatakan bahwa kesombongan, tinggi hati, congkak, memegahkan diri adalah sikap yang sangat tidak berkenan kepada Tuhan. Dengan tegas Tuhan sangat menentang orang-orang yang demikian. Kita akan belajar bahwa kerendahan hati dibutuhkan untuk kita dapat hidup dalam kasih karunia. Kita harus menyadari bahwa kita hidup pada masa akhir zaman. Akhir zaman dimulai sejak hari pentakosta/ hari turunnya Roh Kudus. Kita memerlukan pertolongan Tuhan dalam menghadapi masa-masa sukar. Kerendahan hati dalam menjalin relasi dengan Tuhan dibutuhkan supaya kita dapat menerima kasih karunia Allah. Bagaimana kita harus bersikap rendah hati?

1.    Membuka Diri Belajar Dan Mau Di Ajar

Kisah tentang Daud memberikan fakta bahwa meski sebenarnya kita dapat melihat bahwa Daud sering melakukan kesalahan, tetapi ia memiliki hati yang mau ditundukkan. Kapan saja Allah menegurnya, ia selalu mengakui pelanggarannya dan memohon pengampunan dengan kerendahan hati. Dalam kemenangan maupun kesukarannya pun, ia tidak pernah lupa untuk mempermuliakan Tuhan. Daud menyadari bahwa tanpa Tuhan, hidupnya tidak berarti. Sikap hati yang seperti inilah yang pada akhirnya membuat favor Tuhan selalu berpihak padanya dengan mempuyai kepribadian yang membuka diri untuk belajar dan mau di ajar.

2.    Tidak Egois

Bersikap egois menunjukkan seseorang tidak rendah hati. Hal ini dapat kita lihat dalam kehidupan Saul. Bisa dikatakan bahwa ia mengawali kariernya sebagai raja Israel dengan baik. Ia memimpin pertempuran pertamanya dalam penyertaan Allah dan memberikan kemuliaan bagi-Nya. Sayangnya, hati Saul berubah dengan cepat. Suatu ketika, Allah memerintahkannya untuk menumpas seluruh bangsa Amalek beserta semua ternaknya. Namun Saul menangkap raja Amalek hidup-hidup sebagai trofi perangnya dan menjarah hewan-hewan terbaik dan berharga. Selain itu, ia juga membangun sebuah tugu peringatan bagi dirinya sendiri. Dalam hal ini, Saul bukan hanya tidak mentaati Allah, tetapi ia juga merebut kemuliaan yang seharusnya dipersembahkannya bagi Tuhan. Semua penyimpangan ini membuat perkenanan Allah meninggalkannya. Ketika seseorang mulai mengikuti kemauannya sendiri itu artinya seseorang sudah mulai egois dengan tidak melakukan apa yang Tuhan perintahkan.

3.    Mengakui Kesalahan

Ketinggian hati mengalihkan fokus hidup kepada diri kita sendiri. Membutakan daya lihat kita atas pekerjaan tangan Tuhan dalam hidup kita. Lama-kelamaan, kita akan mulai berpikir bahwa semua keberhasilan kita diperoleh karena kekuatan dan kehebatan kita sendiri. Ingatlah, pada saat Tuhan membawa kita kepada suatu pencapaian, semua itu sebenarnya karena anugerah dan perkenanan-Nya semata-mata. Disaat sadar melakukan kesalahan akuilah kesalahan tersebut dihadapan Tuhan karena hal itu menunjukkan sikap kerendahan hati kita. Jagalah hati tetap rendah di hadapan Tuhan. Jangan sampai ketinggian hati kita menghalangi kerinduan Tuhan untuk mencurahkan gelombang favor-Nya yang terlebih besar lagi bagi kita. Dalam setiap langkah, hendaknya kita senantiasa ingat untuk mempermuliakan nama Tuhan, sehingga hati-Nya pun terus-menerus disukakan. Tetaplah rendah hati! Ketika kita menjadi tinggi hati saat menerima favor Tuhan, maka sukar bagi kita untuk maju ke level berikutnya. Tuhan Yesus Memberkati, Amin!
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
MHS
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner