HASIL PEMBENARAN: PEMBAHARUAN KARAKTER
Roma 5:3-4
Shalom, beberapa orang menyukai khotbah-khotbah yang menyenangkan telinga, tetapi menolak mendengarkan firman Tuhan yang keras, khususnya dalam hal mendidik dan menegur. Sehingga yang terjadi, karakter buruk yang ada padanya tidak mengalami perubahan. Padahal pengurapan hanya membuat kita mempersiapkan kita untuk mengawali melayani-Nya, tetapi karakterlah yang membuat kita bertahan di dalam melayani-Nya. Seharusnya orang percaya yaitu orang yang telah mengalami pembenaran di dalam Tuhan Yesus mengalami perubahan dalam karakternya. Sebab hasil dari pada pembenaran salah satunya yaitu pembaharuan karakter menjadi yang baik, lalu karakter apa saja yang dimiliki orang yang telah dibenarkan dalam Tuhan Yesus?
1. Pikirannya Tertuju Kepada Yesus
Orang percaya dimampukan Roh Kudus untuk bersukacita dalam penderitaan. Kristus memakai penderitaan untuk menghasilkan karakter yang tahan uji. Pemahaman orang percaya bahwa suatu hari secara penuh berada di hadirat Allah yang mulia membawa dampak untuk orang yang di benarkan oleh iman berani menghadapi penderitaan. Karena ia memiliki pikiran bahwa melalui penderitaan, imannya itu justru semakin teruji, semakin pula bertambah teguh ia pada pengharapan yang sudah dijanjikan Tuhan. Orang yang dibenarkan oleh iman, tidak mungkin berpikir untuk menjadi sombong tetapi ia mempuyai pikiran tertuju kepada Yesus dan bermegah di dalam Kristus sebagai sumber damai sejahteranya.
2. Perkataannya Membangun
Paulus menyebutkan "kesengsaraan" sebagai salah satu berkat dari keselamatan kita dalam Kristus. Kata "kesengsaraan" menunjuk kepada bermacam-macam pencobaan yang mungkin menekan kita. Ini termasuk hal-hal seperti tekanan kebutuhan keuangan atau jasmaniah, keadaan yang kurang menguntungkan, kesusahan, penyakit, penganiayaan, penyalahgunaan atau kesepian. Di tengah kesulitan-kesulitan ini kasih karunia Allah memungkinkan kita mencari wajah-Nya dengan lebih bersungguh-sungguh dan menghasilkan roh dan sifat tabah yang mengatasi pencobaan hidup ini dan membuat kita untuk tidak mengeluh melainkan mengeluarkan kata-kata yang membangun untuk memuji nama-Nya.
3. Perbuatannya Bijaksana
Damai sejahtera selain berhubungan dengan kondisi hati, juga berkaitan dengan hubungan-hubungan yang baik dan benar dengan sesamanya. Di dalam Kristus kita telah diperdamaikan dengan Allah. Karena hal ini, kita dimungkinkan bermegah bahkan di tengah-tengah kesulitan hidup seberat apapun. Hidup dalam damai sejahtera tidak berarti kita bebas dari pergumulan, masalah dan penderitaan. Janganlah kita salah mengartikannya. Di sinilah letak dialektika kehidupan Kristen. Di satu pihak kita telah menjadi milik Kristus, di pihak lain kita sedang bertumbuh dalam Kristus. Dalam iman, masalah, pergumulan, penderitaan itu tetap ada, namun tidak lagi bersifat merusak. Sebaliknya semuanya itu kita dapat meresponinya dengan perbuatan yang bijaksana, sebab itulah yang akan membuat kita makin tekun, tahan uji, dan berpengharapan pada Allah.
Menghasilkan karakter yang serupa dengan Kristus merupakan sebuah proses yang dilakukan seumur hidup. Ujian menghasilkan ketekunan. Ketekuanan menghasilkan tahan uji. Hasil semuanya itu ialah pengharapan. Iman yang kokoh merupakan persyaratan untuk semua yang dikatakan dalam Roma 5:3-4. Tanpa iman proses ini tidak berjalan. Tetapi dengan iman kita dapat menjadi dewasa dalam Kristus dan pembaharuan karakter menjadi bagian dalam kehidupan orang percaya. Tuhan Yesus Memberkati. Amin!