MENGHARGAI PEMIMPIN
1 Timotius 5:17
Shalom, terkadang kita berpikir bahwa orang-orang yang ada disekitar kita itu adalah orang-orang yang kebetulan mampir dalam kehidupan kita. Tetapi kalau kita sadar bahwa tidak ada yang kebetulan dalam hidup ini maka untuk itu kita bersyukur untuk setiap orang yang Tuhan tempatkan di sekitar hidup kita, apakah itu atasan kita di kantor atau orang yang Tuhan tetapkan menjadi pemimpin kita. Lalu bagaimana sikap kita kepada pemimpin-pemimpin yang Tuhan tempatkan dalam hidup kita?
Sikap kita adalah menghargai. Mendekati akhir dari suratnya kepada Timotius, Paulus memberikan beberapa petunjuk praktis tentang perlakuan terhadap pemimpin rohani atau penatua. Paulus menasihati Timotius agar menghormati para penatua yang berkhotbah dan mengajar dengan benar dua kali lipat. Paulus mengajarkan agar penghormatan kepada penatua bukan hanya diberikan melalui sikap, tetapi juga dengan mencukupi kebutuhan mereka.
Pribadi pertama yang Paulus ingatkan untuk mendapatkan penghargaan dari kita adalah pemimpin rohani atau hamba Tuhan. Seorang murid Kristus harus tahu berterima kasih kepada orang yang telah membimbing mereka di dalam Tuhan. Untuk itu kita wajib menghormati mereka baik sebagai pribadi maupun karena pelayanan mereka. Allah memanggil mereka untuk menjadi alat di tangan Tuhan bagi kepentingan Anda. Sebagai seorang pemimpin acap kali menjadi sasaran fitnah. Itulah sebabnya kita diingatkan agar menjaga nama baik mereka agar orang yang bermaksud jahat tidak merusaknya (ayat 19). Namun kalau memang mereka melanggar firman Allah jangan ditutup-tutupi tetapi harus ditegur sehingga mereka menjadi takut (ayat 20), sebab segala sesuatu akan kita pertanggung jawabkan di hadapan Allah (ayat 21).
Penghormatan ini ditunjukkan melalui dukungan ketika ada yang menuduhnya. Tuduhan itu hanya layak diterima apabila jumlah saksi cukup. Reputasi para penatua sangat penting dan menjadi kesaksian gereja, bahkan dapat menjadi alat serangan setan untuk merendahkan gereja. Oleh karena itu, penatua yang terbukti melakukan kesalahan harus mendapatkan teguran di depan umum (20-21, band. 3:7; Titus 2: 5, 8, 10).
Pribadi yang kedua yang perlu mendapat perhatian kita untuk dihargai adalah pemimpin Anda di tempat pekerjaan (6:1). Allah tidak pernah menjungkir balikkan tatanan sosial dalam masyarakat. Walaupun Kristus sudah mati atas perbudakan, tetapi kita dituntut untuk menjadi berkat. Penghormatan yang dimaksud di sini adalah penghormatan penuh, suatu penghormatan dalam segala bentuk dan cara yang wajar. Tujuan dari penghormatan itu adalah agar orang tidak menghujat Allah dan firman-Nya. Kalau kita gagal menjadi bawahan yang baik, maka hal itu akan menjadi kesempatan bagi orang untuk menyangkal nama Allah dan firman-Nya. Tidak akan pernah dibenarkan seseorang yang memberontak kepada atasannya dengan alasan sudah menjadi Kristen. Justru karena kita sudah percaya kepada Yesus seharusnya membuat kita lebih memperlihatkan ketaatan kita kepada atasan kita.
Jadi, sebagai jemaat, hormatilah pemimpin rohani dan sebagai karyawan, hormatilah pemimpin yang ada. Mulailah tunduk kepada otoritas yang ada. Lakukan yang terbaik, berikan yang terbaik selama itu tidak melanggar Firman Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati. Amin!