-->

Tuesday, February 26, 2019

PANGGILAN HAMBA TUHAN | 1 Korintus 4:1-5

PANGGILAN HAMBA TUHAN
1 Korintus 4:1-5

Shalom, di tengah-tengah perselisihan yang kerap terjadi di antara jemaat Korintus, rasul Paulus mengingatkan kembali tentang keberadaan dan fungsi mereka sebagai hamba-hamba Kristus. Ternyata bukannya tanpa suatu tujuan kalau Tuhan menganggap kita umat-Nya ini sebagai para pelayan dan hamba-hamba dalam pengertian sebagai orang-orang yang diberikan tanggung jawab besar oleh tuannya, yang dalam hal ini adalah Tuhan. Lalu apa tanggung jawab panggilan dari Hamba Tuhan?

1.      Seorang yang dipercayakan rahasia Allah (ay. 1)

Ternyata Tuhan telah memercayakan kepada kita rahasia Allah. Kita adalah orang-orang kepercayaan untuk mengurus rahasia Allah. Rahasia yang berarti pengetahuan istimewa sorgawi yang besar manfaatnya tapi hanya diungkapkan kepada orang-orang tertentu saja. Ada begitu banyak rahasia atau misteri Kerajaan Sorga yang belum diungkapkan atau dilaksanakan oleh banyak orang di generasi lalu, namun dipercayakan Tuhan kepada kita sekarang di generasi gereja-Nya. Ada rahasia terpenting, yaitu keselamatan. Makna keselamatan yang sederhana di dalam Kristus, namun masih merupakan suatu misteri besar bagi mereka yang masih terhilang. Tuhan berharap kitalah yang harus menjadi pelayan-pelayan yang setia dan bertanggung jawab untuk membagikan kabar keselamatan tersebut, baik melalui pemberitaan mulut kita, maupun lewat sikap hidup kita. Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita, gereja-Nya.

2.      Seorang yang dapat dipercaya (ay. 2-5)

Untuk kita melaksanakannya, Tuhan tidak meminta banyak syarat selain menjadi pelayan-pelayan yang dapat dipercaya. Apa yang dimaksud dengan dapat dipercaya? 1) Seorang yang memiliki integritas. Definisi sederhana dari sebuah integritas adalah berani melakukan apa yang diucapkan dan berani menuangkan nilai-nilai yang dipercayai dalam bentuk tindakan. Pengenalan Rasul Paulus akan Yesus membuat segala sesuatu yang ia banggakan di masa lalu menjadi sampah. Setelah pertobatannya, ia mengajarkan nilai-nilai Kerajaan Sorga kepada siapapun yang dijumpainya. Itulah sebabnya tidak sedikit orang-orang yang pernah mengenalnya dahulu menjadi marah, bahkan ingin membunuhnya. Namun tidak sedikit pun ia menjadi gentar. Ia terus memberitakan apa yang ia peroleh dari Tuhan. Dan rasul Paulus bukan hanya menjadi seorang pemberita yang luar biasa saja, namun ia juga menjadi seorang yang menghidupi sendiri nilai-nilai yang ia ajarkan kepada banyak orang. 2) Seorang yang memiliki komitmen. Beberapa murid rasul Paulus ada yang menjadi kandas imannya dan beberapa telah meninggalkan pelayanan dan mengikut dunia. Hal itu terjadi ketika kenyataan yang diterima di dalam pengiringannya kepada Tuhan tidak sesuai dengan harapan pribadinya. Namun tidak bagi rasul Paulus, seorang yang telah menyatakan komitmennya sejak awal pertama ia mengiring Tuhan. Ia melupakan apa yang ada di belakangnya dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapannya dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. Itulah sebabnya, ketika deraan, kesulitan, dan cemoohan yang ia terima di dalam pelayanannya tidaklah menyurutkan dirinya sedikitpun untuk meninggalkan pelayanan apalagi meninggalkan Tuhan Yesus yang ia percayai. Namun juga jangan salah, penyebab surutnya komitmen seseorang dalam pelayanan bukan hanya disebabkan oleh kesulitan-kesulitan saja, namun salah satu penyebab yang tidak kalah besar adalah karena kesuksesan dan keberhasilan. Itulah sebabnya, betapa penting seseorang menangkap dengan baik tujuan atas panggilan Kristus dalam hidupnya. Tuhan Yesus Memberkati, Amin.
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
MHS
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner