PERFECT LOVE_ KASIH YANG SEMPURNA
John 3:16_Yohanes 3:16
Introduction_ Pendahuluan:
All children basically want to get love from their parents. But a child born from a broken home family can not feel that way, so that during his growth will be a naughty child, ignoring others and hard to love because he never felt his name. Many people are also let down by the circumstances, betrayed, hurt, and underestimated so that there is only vengeance and hurt and think it is impossible to give love to those who have hurt.
Semua anak pada dasarnya ingin mendapatkan kasih dari orang tuanya. Namun seorang anak yang terlahir dari keluarga yang broken home tidak dapat merasakan hal itu, sehingga pada masa pertumbuhannya akan menjadi anak yang nakal, tidak memperdulikan orang lain dan sulit untuk mengasihi karena tidak pernah merasakan namanya kasih tersebut. Banyak orang juga dikecewakan oleh keadaan, dikhianati, disakiti, dan diremehkan sehingga yang ada hanyalah rasa dendam dan sakit hati dan beranggapan mustahil untuk memberikan kasih kepada orang-orang yang telah menyakiti.
Conjunctive Sentence_Kalimat Penghubung:
Because of this, the person needs to get the perfect love to love others.
Karena hal inilah maka orang tersebut perlu mendapatkan kasih yang sempurna untuk dapat mengasihi orang lain.
Directions_Arah:
Then what is the perfect love according to John 3:16?
Lalu seperti apakah kasih yang sempurna menurut Yohanes 3:16?
Topic Sentence_Kalimat Tema:
The perfect love according to John 3:16 is as follows:
Kasih yang sempurna menurut Yohanes 3:16 adalah sebagai berikut:
Unconditional Love (verse 16 a-b)_Kasih Yang Tidak Bersyarat (ay. 16 a-b)
Contents_Isi:
John writes in verse 16 because God loves the world very much . . . it can be understood that the object of God's love is the world. The world is where people live and do all their activities and are created very well. Precisely the reason why the world is loved is because the world is far from God and has been corrupted because of the sins committed by humans. With sinful human nature, spur people to always sin.
Yohanes menuliskan di ayat yang ke-16 karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini . . . maka dapat dipahami bahwa objek dari pada kasih Allah adalah dunia. Dunia adalah tempat manusia berdiam dan melakukan segala aktivitasnya dan diciptakan dengan sungguh amat baik. Justru alasan mengapa harus dunia yang dikasihi adalah karena keadaan dunia sudah jauh dari Allah dan sudah rusak karena adanya dosa yang dilakukan oleh manusia. Dengan natur manusia yang sudah berdosa, memacu manusia untuk selalu berbuat dosa.
Even though humans have offended God, God wants to build good relationships with people by loving them. To show His love for human beings, there is a price to pay and the process to go through in verse 16 in the next sentence, by giving His only begotten Son. God gives His love, not limited only to Jews and Gentiles but to the whole world.
Sekalipun manusia sudah menyakiti hati Allah, Allah ingin membangun hubungan yang baik dengan manusia dengan mengasihinya. Untuk menunjukkan kasih-Nya kepada manusia, ada harga yang harus dibayar dan proses yang harus dilalui yaitu diayat 16 di kalimat berikutnya, yaitu dengan mengaruniakan anak-Nya yang tunggal. Allah memberikan kasih-Nya, tidak terbatas hanya untuk orang Yahudi maupun non Yahudi tetapi untuk seluruh dunia.
Illustration_Ilustrasi:
Illustration_Ilustrasi:
With all the activities carried out by humans it is not seen that the more days humans take action that pleases before God but vice versa. We can see the nature of the world. Like, who initially only hates to end up being murder. Wanting to steal even evil must be avenged with evil. The world is filled with evils that are increasingly evil every day.
Dengan segala aktifitas yang dilakukan oleh manusia tidak terlihat bahwa semakin hari manusia melakukan tindakan yang berkenan dihadapan Allah melainkan sebaliknya. Kita dapat melihat sifat dunia. Seperti, yang awalnya hanya membenci berujung menjadi pembunuhan. Mengingini menjadi mencuri bahkan kejahatan harus dibalas dengan kejahatan. Dunia dipenuhi dengan kejahatan-kejahatan yang semakin hari semakin jahat.
Application_Aplikasi:
God loves the whole world. God loves you! God loves me! God loves your worst enemy! God loves my worst enemy! God wants to save each one of us from ourselves and from each other. From the darkness to which we are so susceptible. God's love is unconditional love.
Tetapi Tuhan mengasihi seluruh dunia. Tuhan menyayangimu! Tuhan mencintaiku! Tuhan mencintai musuh terburukmu! Tuhan mengasihi musuh terburukku! Tuhan ingin menyelamatkan kita masing-masing dari diri kita sendiri dan dari satu sama lain. Dari kegelapan yang kami rasakan sangat rentan. Cinta Tuhan adalah cinta tanpa pamrih.
Conclusion_Kesimpulan:
I tell you about a love that saves, never quits, keeps its promises, wins its object, never changes, guarantees every good thing, does whatever is necessary, and overcomes your foolish rebellion!
Saya memberi tahu Anda tentang cinta yang menyelamatkan, tidak pernah berhenti, menepati janjinya, memenangkan objeknya, tidak pernah berubah, menjamin setiap hal yang baik, melakukan apa pun yang diperlukan, dan mengatasi pemberontakan bodoh anda!
Selfless Love (verse 16 c)_Kasih Yang Tidak Mementingkan Diri Sendiri (ay. 16 c)
Contents_Isi:
Contents_Isi:
In the 16th verse, John continues his sentence so that everyone who believes in him does not perish, but has eternal life can be understood the purpose of love is John is unselfish love. John himself as a disciple of the Lord Jesus has felt His love that is the reason why he wrote this down. The love that Jesus gives is for good and benefit for the one who accepts Him and not the selfish.
Di ayat yang ke-16, Yohanes melanjutkan kalimatnya supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal dapat dipahami tujuan dari pada kasih yang dimaksud Yohanes adalah kasih yang tidak mementingkan diri sendiri. Yohanes sendiri sebagai murid Tuhan Yesus telah merasakan kasih-Nya itulah alasannya mengapa ia menuliskan hal ini. Kasih yang Tuhan Yesus berikan adalah untuk kebaikan dan keuntungan bagi orang yang menerima-Nya dan bukan mementingkan diri sendiri.
Illustration_Ilustrasi:
We can see, both in companies, in offices, and in schools, in business and politics. A loving relationship will be established if between the two parties can be mutually beneficial. However, if it is no longer profitable, then: friends can become enemies and co-workers can become rivals. No more love because both sides are selfish.
Dapat kita lihat, baik di perusahaan, di kantor, dan di sekolah-sekolah, dalam hal berbisnis maupun berpolitik. Suatu hubungan saling mengasihi akan terjalin jikalau diantara kedua pihak dapat saling menguntungkan. Namun, jika tidak lagi menguntungkan, maka: teman bisa menjadi musuh dan rekan kerja bisa menjadi saingan. Tidak ada lagi kasih karena kedua pihak hanya mementingkan diri sendiri.
Application_Aplikasi:
Application_Aplikasi:
However, selfless love is self-sacrificing love for the good of others, the transformation of others and making a person meaningful. So anyone should be, his background, his level of intelligence, his personality and even his past is no excuse for us not to love them. Although they are considered to have no merit, people who have no hope and even befriending them are not profitable but love is selfless but rather caring for others to make others better than ever.
Namun, kasih yang tidak mementingkan diri sendiri adalah kasih yang rela berkorban untuk kebaikan orang lain, perubahan orang lain dan menjadikan seseorang menjadi berarti. Maka seharusnya siapapun orangnya, latar belakangnya, tingkat kecerdasannya, kepribadiannya bahkan masa lalunya pun bukan menjadi alasan untuk kita tidak mengasihi mereka. Walaupun mereka dianggap tidak memiliki kelebihan, orang yang tidak memiliki pengharapan dan sekalipun berteman dengan mereka tidak membawa keuntungan tetapi kasih itu tidak mementingkan diri sendiri melainkan mementingkan orang lain untuk membuat orang lain menjadi orang yang lebih baik dari pada sebelumnya.
Namun, kasih yang tidak mementingkan diri sendiri adalah kasih yang rela berkorban untuk kebaikan orang lain, perubahan orang lain dan menjadikan seseorang menjadi berarti. Maka seharusnya siapapun orangnya, latar belakangnya, tingkat kecerdasannya, kepribadiannya bahkan masa lalunya pun bukan menjadi alasan untuk kita tidak mengasihi mereka. Walaupun mereka dianggap tidak memiliki kelebihan, orang yang tidak memiliki pengharapan dan sekalipun berteman dengan mereka tidak membawa keuntungan tetapi kasih itu tidak mementingkan diri sendiri melainkan mementingkan orang lain untuk membuat orang lain menjadi orang yang lebih baik dari pada sebelumnya.
Conclusion_Kesimpulan:
Love is not limited to those who benefit us and is not limited to those who bring good to us but also love for those who need change to be better.
Love is not limited to those who benefit us and is not limited to those who bring good to us but also love for those who need change to be better.
Kasih tidak terbatas untuk orang yang menguntungkan buat kita dan tidak terbatas juga buat orang yang mendatangkan kebaikan bagi kita tetapi kasih juga adalah bagi mereka yang membutuhkan perubahan untuk menjadi lebih baik.
Conclusion_Kesimpulan
Love is the essence of truefaith in God. Perfect love is unconditional love and selfless love. His love is a love that still loves even when we are not worthy to be loved. God loves us and so we should loveothers.
Kasih adalah esensi dari iman yang benar di dalam Tuhan. Kasih yang sempurna adalah kasih yang tidak bersyarat dan kasih yang tidak mementingkan diri sendiri. Kasih-Nya itu adalah kasih yang tetap mengasihi bahkan ketika kita sudah tidak pantas untuk dikasihi. Tuhan mengasihi kita dan kita harus mengasihi orang lain.
Kasih adalah esensi dari iman yang benar di dalam Tuhan. Kasih yang sempurna adalah kasih yang tidak bersyarat dan kasih yang tidak mementingkan diri sendiri. Kasih-Nya itu adalah kasih yang tetap mengasihi bahkan ketika kita sudah tidak pantas untuk dikasihi. Tuhan mengasihi kita dan kita harus mengasihi orang lain.