-->

Thursday, May 30, 2019

JAGA HATI | 2 Samuel 17:23

JAGA HATI
2 Samuel 17:23


Shalom, Amsal 4:23; Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar ke­hidupan. Firman Tuhan mengatakan bahwa kita harus senantiasa menjaga hati. Belajar dari kehidupan seorang penasehat raja yaitu Ahitofel yang adalah orang hebat yang memiliki kedudukan tinggi tetapi tidak mampu menjaga hati sehingga membawa kehancuran dalam hidupnya.

Suatu hari, sekitar tahun 1003 SM, pada jaman raja Daud memerintah, hiduplah seseorang yang bernama Ahitofel. Ia adalah seorang penasihat yang sangat diandalkan raja Daud. Hubungan mereka sangat dekat dan mereka sama-sama mengasihi dan melayani Tuhan dengan segenap hati mereka. Ahitofel adalah orang yang diurapi Tuhan sampai-sampai pada jaman itu, Alkitab mengatakan bahwa nasihat yang diberikan Ahitofel sama dengan nasihat dari Tuhan! (2 Samuel 16:23). Jelas sekali jika Ahitofel tidak hanya melayani Tuhan dengan biasa-biasa saja. Ahitofel berasal dari Gilo dan salah satu anaknya bernama Eliam, salah seorang dari 30 pahlawan raja Daud yang sangat perkasa (2 Samuel 23:34). Eliam mempunyai anak yang bernama Batsyeba (2 Samuel 11:3).

Ahitofel menyimpan sakit hatinya kepada Daud karena Daud telah berlaku tidak benar terhadap Batsyeba. Akibat sakit hatinya, Ahitofel berkhianat terhadap Daud bahkan ketika Absalom merebut kekuasaan dari Raja Daud dan mengangkat dirinya sendiri menjadi raja atas Israel, Ahitofel berpihak pada Absalom dan memberikan nasehat yang salah kepada Absalom. Ahitofel juga menyimpan dendam yang sangat kuat terhadap Daud bahkan sampai ingin membunuh dan membinasakan Daud (2 Samuel 16:20-17:4). Sekitar tahun 992-980 SM, Absalom, anak Daud yang pernah membunuh saudara tirinya, memimpin pemberontakan. Saat itu Ahitofel bergabung bersama Absalom untuk memberontak terhadap raja Daud. Ahitofel membalas mengkhianati Daud hingga Daud sangat ketakutan (Mazmur 55:5-6, 13-15). Daud berseru kepada Tuhan supaya nasihat Ahitofel dikacaukan (2 Samuel 17), dan agar Absalom tidak mengikuti nasihat Ahitofel. Doa Daud dijawab, Absalom tidak mengikuti nasihat Ahitofel. Ahitofel menjadi sangat malu dan sakit hatinya menjadi semakin parah. Akhirnya dia memilih untuk pulang ke Gilo dan gantung diri karena depresi (2 Samuel 17:23).

Daud memang berbuat salah, tapi setelah itu dia bertobat, dia sungguh-sungguh minta ampun pada Tuhan dan mau menanggung semua akibat dari dosanya. Tuhan akhirnya mengampuni Daud walaupun dia harus menerima konsukuensi dari yang dia tabur. Tapi bagaimana dengan Ahitofel? Peristiwa ini ternyata sangat menyakitkan untuk Ahitofel. Dia sangat tersinggung dan menyimpan sakit hati dan dendam terhadap Daud. Ahitofel memilih untuk tidak mengampuni Daud.

Bayangkan, seorang penasihat raja yang begitu diurapi Tuhan, yang nasihatnya dianggap sebagai nasihat dari Tuhan, akhirnya mati bunuh diri. Semua bermula dari peristiwa yang sangat melukai hatinya dan tidak mau mengampuni Daud yang pernah berbuat salah. Dendam tak pernah menjadi solusi yang baik dari masalah apa pun. Terbukti, kisah Ahitofel berakhir tragis. Apakah Anda masih menyimpan amarah atau dendam pada seseorang? Segera datang kepada Tuhan dan lepaskan perasaan itu, sebab dendam sama sekali tak menyelesaikan masalah. Mari kita buang segala sakit hati dan minta pertolongan dari pada Tuhan untuk menyembuhkan segala luka dan kecewa yang ada dalam hidup kita, maka sang Penolong, Raja di atas segala raja akan membalut dan menyembuhkan luka itu. Tuhan Yesus Memberkati, Amin.
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
MHS
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner