PERTUMBUHAN ROHANI
2 Korintus 4:16-18
Shalom, semua orang akan menghadapi masalah dan tidak sedikit orang Kristen yang mudah putus asa dan stres ketika menghadapi berbagai persoalan dalam hidup. Mengapa? Karena dasar kekristenannya tidak kuat. ketika menghadapi berbagai ujian cenderung melihat itu secara kasat mata (kehilangan, kerugian, kesepian) akibatnya kita makin terpuruk dan hidup dalam kepahitan, dendam, kemarahan. 1 Korintus 10:13 sudah mengatakan bahwa pencobaan-pencobaan yang kita alami adalah biasa saja, yang tidak melebihi kekuatan manusia artinya setiap masalah yang kita hadapi ada jaan keluarnya. Lalu bagaimana rohani kita bisa bertumbuh untuk kuat menghadapi masalah yang sedang dihadapi menurut 2 Korintus 4:16-18?
1. Jangan Tawar Hati (ay. 16 a)
Bagi kita, dikaruniai untuk percaya merupakan suatu keuntungan, sebab bila kita mempunyai iman dan percaya, akan ada perkara-perkara indah yang kita dapatkan. Namun Alkitab juga menegaskan bahwa "...kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia," (Filipi 1:29). Tujuannya adalah untuk menguji kualitas iman percaya kita kepada Tuhan dan juga kesetiaan kita dalam mengiringNya. Banyak orang yang hanya terpaku pada perkara-perkara yang kelihatan seperti kekayaan, jabatan, popularitas dan sebagainya, padahal yang kita lihat sehari-sehari itu hanya bersifat sementara dan akan lenyap. Tuhan jasmani kita pun lambat laun akan semakin merosot dan menjadi tua. Dengan cara apa pun kita tidak akan mampu mempertahankan kemudaan kita. Kalau dalam hidup kita hanya terfokus pada apa yang kelihatan, kita akan mudah lemah dan tawar hati.
2. Memperbaharui Dari Hari Ke Sehari (ay. 16 b)
Meski manusia jasmaninya terus merosot, manusia batiniah Paulus terus diperbaharui dan semakin dikuatkan. Ia yakin bahwa "...Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." (Roma 8:28). Jadi, kita jangan hanya sibuk mendandani manusia lahiriah saja, tetapi perhiasan kita haruslah manusia batiniah yang tersembunyi; itulah yang harus kita benahi. Agar manusia batiniah diperbaharui oleh Roh Kudus maka kita harus mematikan segala sesuatu yang duniawi. Jangan sampai manusia jasmani kita merosot, manusia batiniah kita juga merosot.
3. Fokus Pada Tujuan Kekal (ay. 17-18)
Memang, penderitaan yang kita hadapi itu kelihatan, tetapi ada yang tidak kelihatan yaitu kemuliaan. Rasul Paulus mengalami banyak penderitaan, tapi ia tetap kuat dan tidak menyerah karena ia fokus pada apa yang tidak kelihatan, yang bersifat kekal. Tuhan berjanji bahwa di balik penderitaan ada kemuliaan. Ingatlah bahwa ada hal-hal yang kelihatan, tetapi ada pula hal-hal yang tidak kelihatan yang sifatnya kekal, dan kekekalan itu memang tidak kelihatan. Allah berkata bahwa penderitaan itu bekerja bagi kita. Penderitaan itu menghasilkan kemuliaan kekal. Kemuliaan itu selalu lebih besar dari setiap ujian kehidupan yang kita alami.
Dari sudut pandang Allah, kekecewaan dan penderitaan kita yang terdalam hanya bersifat sementara. Memang sulit bagi kita untuk menerima pernyataan ini tatkala kita berada di tengah ujian kehidupan, tetapi kita dapat mempercayai perkataan Bapa kita yang baik dan penuh kasih. Bila kita menyadari bahwa ada jalan keluar dari masalah yang ada, kita tidak akan begitu mudahnya kecewa dan mengeluh bila berada dalam persoalan, tetapi tetap kuat dalam iman. Tuhan Yesus Memberkati, Amin.