IMAN YANG TERUJI
Filipi 1:21-22
Shalom, kita pernah dengar tentang kapal Titanic yang saat itu di anggap merupakan kapal yang tidak mungkin bisa tenggelam. Kapal itu selesai dibuat tanggal 2 April 1912. Memulai perjalanannya tanggal 10 April dan tanggal 15 April kapal itu tenggelam. 2 tahun kemudian sebuah kapal lain Empress of Ireland mengalami nasib yang sama. Kapal ini berangkat dari Canada menuju ke London membawa 1400 orang. Berbeda dengan Titanic yang butuh waktu hampir 3 jam sebelum dia tenggelam, kapal ini butuh hanya 14 detik untuk tenggelam sehingga untuk menurun kan sekoci-sekoci yang ada di kapal itu saja mereka tidak punya waktu, padahal sekoci-sekoci yang tersedia cukup untuk menyelamatkan seluruh penumpang yang ada di kapal tersebut. Di kapal itu ada 170 anak muda, pemimpin-pemimpin pemuda dari Bala Keselamatan.
Dekat pintu kamar mereka ada tumpukan life jacket/ jaket-jaket pelampung, sehingga mereka mengambilnya dan mulai melompat ke dalam air. Mungkin kalau kita ada di posisi mereka, kita akan berkata, "Puji Tuhan, Tuhan itu baik, diberi kamar di sebelahnya jaket-jaket pelampung". Setelah korban-korban selamat dikumpulkan, ada sekitar 400 orang yang selamat. Tetapi tidak ada satupun dari orang-orang Bala Keselamatan itu yang selamat. Semua mati. Diadakanlah penyelidikan untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Semua orang yang selamat memberi kesaksian bahwa saat mereka ada di dalam air, mereka didatangi anak-anak yang muda, laki-laki atau perempuan, dan mereka memberikan jaket-jaket pelampung kepada mereka sehingga mereka bisa selamat. Ada seorang yang tinggi besar bertatto bercerita bahwa dia didatangi seorang gadis umur sekitar 17-19 tahun dan memberikan life jacket kepadanya. Setelah dipakai, dia mikir. Lho saya ini laki, dia perempuan masih muda lagi. Kok dia yang ngalah sama saya. Dia kejar gadis itu dan dia kembalikan jaket itu ke gadis itu. Gadis itu bertanya, Apa kamu orang kristen? "Bukan" jawabnya. Apa kamu berminat untuk jadi orang kristen? "Tidak. Saya belum siap untuk jadi kristen". Keadaan saya masih lebih baik dari kamu. Kalau saya mati, saya akan masuk surga, tetapi kalau kamu mati, kamu masuk kemana? Karena itu kamu harus pakai jaket itu karena kamu harus tetap hidup. Selanjutnya anak-anak muda dari Bala Keselamatan itu berenang ke orang-orang yang ada dan memberitakan injil kepada orang-orang tersebut. Kenapa anak-anak muda tersebut bisa memberikan life jacketnya kepada orang-orang lain? Filipi 1:21-22
1) Bagi mereka, hidup adalah Kristus, mereka hanya ingin memberi buah kepada Kristus, Firman ini bukan hanya ada di otak mereka. Tetapi merupakan pola hidup bagi mereka. Mereka tidak memikirkan bagaimana kalau mati. Karena mati adalah keuntungan. Kalau kita ada di posisi mereka, apakah kita akan bertindak sama seperti anak-anak muda tadi? 2) Anak-anak muda ini memiliki iman yg benar-benar hidup, mereka tahu kemana mereka pergi setelah tinggalkan dunia ini. Itu sebabnya mereka tidak takut mati, mereka rela berkorban demi orang lain. Sebagaimana Tuhan Yesus berkorban bagi mereka, mereka pun siap berkorban untuk memuliakan nama Tuhan. Dari cerita tentang kapal itu kita bisa menarik kesimpulan betapa lemah dan fananya manusia. Semuanya menunjukkan bahwa tidak ada yang bisa dibanggakan. Semakin tinggi dibanggakan, semakin cepat dihancurkan. Titanic yang dianggap tidak bisa tenggelam, hanya butuh 5 hari perjalanan tenggelam. Karena itu mari kita belajar untuk rendah hati (1 Petrus 5:6). Hiduplah untuk Kristus karena itulah kehidupan yang sesungguhnya, kehidupan yang membawa kepuasan, sukacita dan perkenanan Tuhan atas diri kita. Tuhan Yesus Memberkati. Amin!